Tutorial Cara Buat Bootable Di FD Menggunakan RMPrepUSB

Tutorial ini menjelaskan tentang bagaimana cara membuat Bootable USB Flashdisk atau USB Harddrive menggunakan RMPrepUSB.

Sedikit penjelasan Tentang RMPrepUSB :

• RMPrepUSB adalah tampilan antar muka yang dapat digunakan untuk mengakses RMPrepUSB.
• RMPrepUSB adalah baris program windows yang dapat mengakses USB (dan non-USB) berupa perangkat penyimpanan, misalnya memori Flash (UFD) atau harddisk eksternal dan dapat dijadikan bootable.

·         Sistem Operasi yang dapat menjalankan RMPrepUSB / RMPartUSB meliputi : Windows XP, Vista, Server 2003, Server 2008, Windows 7 . 32-bit dan 64-bit adalah Sistem Operasi yang didukung sepenuhnya. WinPE v2 dan v3 juga didukung tetapi Copy OS Files pilihan ini mungkin tidak bekerja dan anda akan perlu mengetikan path folder sebagai gantinya.

·         Sistem Operasi Bootable : Anda dapat membuat Flashdisk yang dapat boot ke MS-DOS, FreeDOS, WinPE v1, v2 dan v3, BartPE, XP, Vista, Win 7, linux (melalui grub4dos atau syslinux boot loader).

Fungsi Terminolgi

·         USB - Universal Serial Bus – Sebuah alat yang berfungsi untuk komunikasi antar hardware.

·         USB Drive - Alat penyimpanan data yang dapat berkomunikasi melalui USB.

·         USB Hard Disk – Sebuah harddisk yang terhubung dengan sebuah komputer dengan menggunakan USB.

·         USB Flash Drive – Alat yang dapat terhubung dengan komputer dengan menggunakan USB.

·         UFD - USB Flash Drive atau bisa juga disebut Flashdisk.

·         Bootable UFD – Komputer dapat Boot bukan dari hard disk atau CD ROM/ DVD

·         Pen Drive - sebutan lain untuk UFD.

·         Thumb Drive            - sebutan lain untuk UFD.

·         Fake USB Flash Drive -  Informasi yang memberitahu bahwa kapasitas yang tidak benar atau Flashdisk yang rusak.

·         PBR - Partition Boot Record, berisi kode boot dan tabel file system. Hal ini terletak pada awal dari partisi diformat dan biasnya digunakan untuk boot Sistem Operasi.

·         VBR - Volume Boot Record – melihat PBR – sebutan lain untuk PBR.

·         MBR - Master Boot Record – berisi kode boot awal yang menentukan boot ke sebuah tabel partisi, dalam MBR berisi rincian dari -mana partisi   berada dan mana yang merupakan Bootable dan Floopydisk tidak mempunyai MBR.

·         OS - Operating System alias Sistem Operasi seperti Windows, MS-DOS, FreeDOS, Linux dll.

Berikut ini cara-caranya : 

Download Aplikasi RMPrepUSB terlebih dahulu di Sini
Kemudian, Download aplikasi Easy2boot di Sini

Langkah selanjutnya Install Aplikasi RMPrepUSB, seperti pada langkah berikut.

1. Setelah proses Installasi selesai, Langsung saja jalankan Aplikasi  RMPrepUSB-nya.
   
2. Masukan Flash Disk yang dijadikan USB Multiple Unlimited Booting, lebih besar ukurannya  tentunya akan lebih baik karena dapat menampung file ISO lebih banyak lagi. Jika Flashdisk yang kita masukan masih belum terdeteksi juga, silakan klik Refresh atau tekan F5 sesuai dengan petunjuk yang ada pada program aplikasi.
3. Untuk memulainya silakan pilih terlebih dahulu lokasi drive flashdisk
4. Untuk pilihan boot loader version biarkan default (jangan ada perubahan), untuk file system dapat anda pilih menjadi NTFS, untuk setingan lainnya biarkan default. Jika semua pengaturan selesai klik Prepare Drive, kemudian ikuti langkah-langkahnya sesuai petunjuk yang diberikan.
   
   
   
5. Langkah selanjutnya adalah Install Grub4DOS pada flasihdisk Anda, fungsi grub4dos adalah untuk melakukan proses booting, Jika proses diatas sudah selesai, langkah selanjutnya adalah klik Install Grub4DOS, seperti pada gambar disamping.
   
6. Jika ada peringatan, seperti gambar dibawah ini, klik OK saja.
   
7. Langkah terakhir adalah Ekstrak Aplikasi Easy2Boot yang sudah didownload tadi pada USB Flashdisk yang sebelumnya sudah disiapkan.
   
   Ingat jangan dijadikan folder lagi, nanti proses booting tidak akan bisa dilakukan, posisi folder hasil ekstrak easy2boot ketika kita membuka USB Flashdisk tampilannya harus seperti berikut.
   
8. Terakhir, Copy Image .ISO ke dalam folder _ISO yang didalamnya sudah ada Folder menurut system operasi atau utility yang akan digunakan nanti, ingat harus sesuai Nama Foldernya, Misalnya ISO Linux, harus ditempatkan dalam Folder LINUX.
   

Cukup mudah bukan, silakan jika ada pertanyaan atau tambahan melalui komentar dibawah ini.

 Terimakasih atas kunjungan anda :)